Sumber: Harian Aceh
Pada sebuah hati
yang semestinya aku tenggelam
dalam pusara nadi
namun keteduhan baitmu
membuatku terlena bak kecupan cinta
tak pernah henti kureka-reka
bayangmu dalam munajat doa
agar gemuruh rindu tak pongah dijamah senja
namun aku tertatih mengeja hati
dalam kembara hari-hari esok
menengadah pada langit
mengarak segala doa yang tak bersyair
aku masih tetap bertasbih di sewaktu hari
ketika perang menabuh luka bertalu-talu
namun tak pernah bisa menjungkirbalikkan warasku
dalam benci yang menghujat akidah
jangan pernah menduakan hati
biar negeriku bergejolak
Tuhanku masih tetap Yang Maha Esa
Banda Aceh, 10 Februaru 2011
0 komentar:
Posting Komentar