Selasa, 03 Februari 2015

Puisi-Puisi Nazar Shah Alam




PERIHALTUJU

Dari kota para raja ke kota ombak debur;menyatu dalam hening damai hari
Dari kota ombak debur ke kota riuh dapur; kulihat dikau pergi. Ke kata sepi.

Alue Naga, 2014



HUJAN MALAM TANGGAL DUA

Sungguh hanya hujan malam (sebagai) sebaik-baik penciptaan di mana rindu menyesap serupa hantu ke darah si celaka yang menunggu dan membuatnya demikian mencekam seolah-olah sedang menunggu kematian.

Sungguh hanya hujan tanggal dua mampu membuat sepi semakin bara dari perut perindu di mana para cacing cuma sibuk kentut dan mesin penggiling menunggu terpusing bahkan bila mungkin akan digilas hari atau kalau bisa bulan mata sapi sebelum tenggat menerima gaji sehingga rindu perih tiada peri.


Rumah Jeuneurob, Juni 2013


Nazar Shah Alam lahir di Aceh Barat Daya, 5 September 1989. Bergiat di Komunitas  Jeuneurob, Banda Aceh

*Sumber, Suara NTB, Sabtu, 10 Januari 2015

Read more…