Sabtu, 23 Juni 2012

Puisi-puisi Cahya Maulizati Burhan

IMAJI
Mati tertelan kata
Ah, masih jua ingin menukik tujuh langit
Tabur mimpi di bawah temaram neon
Lintasi nun segitiga cakrawala dunia
Ah, kelanalah bagai pilar sajak lanang pada sekat batu


BUNTU
Fikiran menggelayut
Tak dapat serap semua ide

Miliki khayalan
Tak sampai logika
Dan aku hanya bisa diam


RENUNG
Merindu matahari terbit
Mengundang para muadzin
Lafalkan adzan subuh pagi-pagi

Merindu matahari terbenam
Ditelan suara lantang kalimah tuhan
Puan sambut maghrib
Di ujung hening malam

Dan,
Aku sampai pada watas renungi diri

0 komentar:

Posting Komentar