Oleh Makmur Dimila
Abi Lampisang seorang kandidat gubernur Aceh periode 2012-2017. Cara dia berpolitik agak lucu, bahkan menjadi hiburan bagi warga. Dalam berkampanye, jika kandidat lain beradu argumen, tidak dengannya. Ia malah berzikir di atas panggung kampanye. “Pasangan Zikir saja tidak berzikir,” kata seorang kawan atas keheranannya terhadap Abi. Zikir akronim Zaini-Muzakir.
Yang membuat Father in Banana—bahasa Inggrisnya Abi lam pisang—(kata Ari mengutip seorang aktivis) paling dikenang masyarakat, mungkin, pada malam debat kandidat gubernur yang disiarkan Metro TV. Masing-masing kandidat diberikan waktu satu menit untuk menjawab pertanyaan kandidat yang merupakan lawan debatnya.
Abi ketika ditanya lawannya, menjawab: tak perlu kita berdakwa-dakwi. “Yang peunteng musyawarahhh…” katanya. “Kepeue tameudawa ngen Dek Nazar, tanyoe meusyedara mandum,” jelasnya ketika Cagub Muhammad Nazar menanyainya.
Dengan berjubah ala ulama Timur Tengah, pemimpin dayah asal Aceh Besar itu tampak berizikir di panggung debat, dengan kepala menunduk. Setiap ditanya, ia selalu bilang: “hana perlee meudakwa-dakwi, watee na masalah, ta musyawarahhh.”
Maka sejak acara debat kandidat usai, kata “musyawarah” menjadi trend setter bagi masyarakat Aceh. Sambil tertawa geli, orang-orang akan mengucapkan “musyawarah” ketika sedikit bermasalah atau masalah yang sengaja diciptakan agar ujung-ujungnya bisa mengucapkan “musyawarah”.
Abi Lampisang atau Teungku Ahmad Tajuddin, boleh saja meraih suara terendah. Tapi, “kami menang secara batiniah,” kata pasangan T Suriansyah pada media.
Terlepas dari bagaimana orang-orang menilainya saat debat kandidat, bagi Je, Abi tak kalah populer dengan artis top ibukota. Seperti Syahrini dengan ucapan “Alhamdulillah yaa” dan pertanyaan gombal “Kok tau?” dari Andre Taulani di Opera Van Java, secara tak langsung Abi mengudarakan trend setter milikinya: “musyawarah..”. Terima atau tidak, mari bermusyawarah! Ha-ha.[]
(written 3 Mei 2012)
0 komentar:
Posting Komentar