Oleh T. Muntazar
Dalam heningannya malam
Mimpi itu penuh kabut
Bayangmu tersemat antara ada dan tiada
Keheningan terpancak
Hati bisu, jiwa kaku
Janda, mengapa aku pilih kamu?
Dan mengapa mata tak berkedip kala dekat denganmu
Bukankah perselisihan umur kita berbeda?
Kiranya tak perlu kujawab itu
Biarkan saja hati yang berbasa
Aku memilihmu
Dan aku berjuang untukmu
Monjen,23 Juni 2012
0 komentar:
Posting Komentar