Rabu, 07 Mei 2014

Puisi-Puisi Ernayati Zaifah




CANDU

Begitulah kau bagiku
Secangkir kopi malam hari
Larut bersama caffein
Dan kepul asap si putih

Jangan menatapku seperti itu
Puas kau buatku candu?
Menikmati hitam pekat matamu
Dan teruslah diam

Begitulah kau bagiku
Membuat si sayu belalak
Di saat semua pasang mata layu
Dan kau mulai kembali menyiksa


Geurugok, 17. 10. 2013




SILAM

Tak bisa ku tapaki lagi
Langkah kita membatu, melumuti penepian di seberang
Kita harus pulang serupa dulu

Serupa ketika kau air
Serupa ketika ku pasir
Serupa ketika kita di muara silam

Celakalah sungai yang memadu
Kutemui kau dalam riak keruh
Dan kita terhanyut sembari menanti-nanti

Aku akan pulang
Serupa dulu ke muara silam     

Banda Aceh 25 Desember 2013




KEMUDIAN

nyatanya sakitku tak sebanding engkau
mendekap liar hingga ke akar
mengusir janin–janin belum tertanam

esok dia bukan siapa-siapa
tapi tafsir kaummu?

mengering gersang
aku ladang yang tak bisa kau tanam
kau petani yang menerima
dan aku tanah yang durhaka

Banda Aceh. 5.12.2013

*Ernayati Zaifah, merupakan mahasiswi Gemasastrin angkatan 2013.

0 komentar:

Posting Komentar