CANDU
Begitulah kau bagiku
Secangkir kopi malam hari
Larut bersama caffein
Dan kepul asap si putih
Jangan menatapku seperti itu
Puas kau buatku candu?
Menikmati hitam pekat matamu
Dan teruslah diam
Begitulah kau bagiku
Membuat si sayu belalak
Di saat semua pasang mata layu
Dan kau mulai kembali menyiksa
Geurugok,
17. 10. 2013
SILAM
Tak bisa ku tapaki lagi
Langkah kita membatu, melumuti penepian di seberang
Kita harus pulang serupa dulu
Serupa ketika kau air
Serupa ketika ku pasir
Serupa ketika kita di muara silam
Celakalah sungai yang memadu
Kutemui kau dalam riak keruh
Dan kita terhanyut sembari menanti-nanti
Aku akan pulang
Serupa
dulu ke muara silam
Banda Aceh 25 Desember 2013
KEMUDIAN
nyatanya
sakitku tak sebanding engkau
mendekap
liar hingga ke akar
mengusir
janin–janin belum tertanam
esok
dia bukan siapa-siapa
tapi
tafsir kaummu?
mengering
gersang
aku
ladang yang tak bisa kau tanam
kau
petani yang menerima
dan
aku tanah yang durhaka
Banda Aceh. 5.12.2013
*Ernayati Zaifah, merupakan mahasiswi Gemasastrin angkatan 2013.
0 komentar:
Posting Komentar