TENTANG SEPI
siang
berpacu dengan debu-debu jalanan
matahari memanggang ubun kota
burung-burung terbang mengikuti arah angin
ini siang banyak sekali orang lalu lalang
melenyapkan sepi yang datang yang kutunggu
matahari memanggang ubun kota
burung-burung terbang mengikuti arah angin
ini siang banyak sekali orang lalu lalang
melenyapkan sepi yang datang yang kutunggu
desir asing
begitu terasa mengirim nuansa cerita cinta
sepanjang jalan pepohonan bergesekan dalam irama satu
kulihat wajah-wajah ciptaan tuhan menawan nan indah
sepanjang jalan pepohonan bergesekan dalam irama satu
kulihat wajah-wajah ciptaan tuhan menawan nan indah
ini siang banyak sekali orang lalu lalang
melenyapkan sepi yang datang yang ku tunggu
matahari
tidak lagi mengganas
tapi tubuh bermandikan peluh
tapi tubuh bermandikan peluh
melenyapkan
sepi yang datang yang ku tunggu
9 Februari 2013
BALADA SEORANG GADIS
seorang
gadis
mendiami dangau usang
duduk diantara perdu ilalang
mendiami dangau usang
duduk diantara perdu ilalang
meratapi
penat
memikul penderitaan sesosok diri
memikul penderitaan sesosok diri
paras
berlumur daki
sendiri melagu dalam tangis
sendiri melagu dalam tangis
asa telah
pudar
mata tebing telah tumpul
mata tebing telah tumpul
hiruk
melanda
sengat
matahari mulai reda
merpati berbunyi berulang-ulang
menghelaku untuk tetap merajut asa
mengetam mimpi tak berhingga
merpati berbunyi berulang-ulang
menghelaku untuk tetap merajut asa
mengetam mimpi tak berhingga
18 Februari 2013
Intan Mutia adalah siswa kelas X Labschool Unsyiah dan tercatat sebagai murid kelas puisi SMR-Jeuneurob angkatan pertama.
mantap
BalasHapus