Jumat, 01 Maret 2013

Majas Metafora

Majas metafora hampir sama dengan majas perumpamaan. Namun yang membedakan antara majas metafora dan majas perumpamaan adalah pada majas metafora tidak menggunakan kata - kata: seperti, bak, ibarat, bagai, laksana, serupa, seumpama, semisal, dll. Majas metafora merupakan majas yang perbandingannya dilakukan secara implisit antara 2 hal yang berbeda. Beberapa ahli bahasa menyatakan bahwa majas metafora merupakan majas perbandingan yang dilakukan secara langsung karena tidak menggunakan kata pembanding.

Majas metafora merupakan salah satu bagian dari majas perbandingan. Ciri khusus dai majas metafora ini adalah tidak ditemukannya konungsi atau kata penghubung pada kalimat - kalimatnya. Ini berkaitan dengan pendapat bahwa majas metafora adalah majas perbandingan langsung. kalimat - kalimat majas metafora ini banyak kita jumpai pada teks sastra seperti pada puisi, syair, dll

Berikut ini adalah beberapa contoh dari majas metafora:

Engkaulah sinar mentariku yang selalu menyinari hari - hariku
Raja hutan mengaum dengan kerasnya sebagai pertanda bahwa dia adalah sang penguasa hutan
Engkau telah bertahta di hatiku sejak pertama kali aku melihat wajahmu
Bunga bangsa itu telah gugur saat membela negara tercinta ini
Mobil merk Avanza dan Xenia telah merajai jalanan selama beberapa tahun terakhir ini
Team sepakbola Nasional telah bermain dengan cantik selama bertanding dengan Brunei Darussalam
Gol yang diciptakan oleh Gonzales adalah gol terindah yang pernah aku lihat
Sandra telah menutup hatinya rapat - rapat untuk Reza yang telah menghianatinya.
Dibalik sifat garang Donni terdapat sebentuk hati yang sangat rapuh
Della adalah seorang sahabat yang mampu mengunci mulut rapat - rapat demi menjaga rahasia hidupku yang pernah aku ceritakan kepadanya

Dari beberapa contoh kalimat majas metafora diatas, kita bisa melihat bahwa banyak bahasa atau kalimat kiaan yang bisa digunakan untuk mengungkapkan suatu hal dalam bentuk kalimat lain yang dipandang lebih sopan ataupun bisa juga dipandang lebih dramatis. Sebuah karya sastra memang membutuhkan bahasa / kalimat yang dipandang mampu menaikkan makna dari kalimat yang sebenarnya sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi karya sastra itu sendiri.

Sumber: http://carapedia.com/majas_metafora_info2583.html

0 komentar:

Posting Komentar