Tregedi Kopiku Kopimu
Kopi selalu
abadi dan menggoncang peradaban
Memberi
hangat yang hebat
Inilah
kopiku kopimu, kopi yang kureguk
Reguk sekali
muncul seribu kali rasa, bukan begitu?
O, kopiku
kopimu
Pertanda
kopi ini pernah ada
O, kopiku
kopimu
Ingin sekali
lagi kureguk hingga tuntas
Izinkan
O, kopiku
kopimu
Jambo Kupi
Apa Kaoy, 28 Oktober 2012
Balada Secangkir Kopi
Malam nan
dingin jelma hangat
Ada cinta
secangkir kopi
Tiap reguk
menjadi penawar
Sang jawara
sejagat
Tak ada
tanding
Rasa nan
bergelora sepanjang masa
Tak akan
pernah pupus
Dan memberi
nuansa indah
Sepanjang dinikmati
Mari kita
sama-sama mengangkat secangkir kopi
Untuk kita
reguk, kawan
Jambo Kupi
Apa Kaoy, 28 Oktober 2012
Reguk Pertama
Malam
terlalu dingin
Jadikan kopi
ini bak reguk pertama
Ada aroma
nan sedap
Hitam adalah
warnamu, warna yang kureguk saban hari
Inilah kopi
Kopi
yang kureguk memberi cinta dan kasih
Hangat dalam
lembayung senja
Hingga
menjadi filosofi
Bandar Kupi,
29 Oktober 2012
Sketsa Kopi
Manakala
bergumul bersama para penikmat kopi setia. Tak alang kepala ria. Canda
membahana di dataran meja sana. Satu persatu terus memesan. Euforia menggema. Cakrawala
seakan-akan berseteru .
Bandar kupi,
29 Oktober 2012
Munawir Shakir, lahir di Ladang Neubok,
Abdya 22 September 1989. Pegiat di Komunitas Jeuneurob dan Teater
Rumput. Ia juga sebagai salah satu
penikmat kopi
*sumber: Antologi Puisi Secangkir Kopi
0 komentar:
Posting Komentar