Minggu, 09 Februari 2014

Puisi-Puisi Hamdani Chamsyah



Malam Menunggu Tangis

-- Kepada 20 Juli 1990


Muasal daku Rabbu menghendak
Kun di ayah kun di ibu
Jadi, maka jadilah

Ada gelisah di wajah
Kala ibu menahan sakit di bawah kaki bukit rumah nan sempit
Malam berwujud kelam, aku mengetuk-ngetuk pintu rahim
Hidup atau mati

Ada airmata di matamu ibu
Menyimpan bahagia atau kecewa
Pada rahim yang kaujaga hingga hampir tiba
Aku masih dalam rupa belum nyata

Dan malam mendengar tangis
Kun kalam Ilahi
Telah menjadi

Ada kebahagian pada suara ayah
dalam lafat azan dan iqamah pada kedua telinga
Aku mendengarnya

Ada kebahagian pada bibir dan tangan ibu
Menguncup dengan lembut dan mengelus hingga tertidur
Aku dalam peluk

Kun kalam Rabbu
Jadi, maka telah jadi

20 Juli 2013



Bulan Kepergian

-- selamat tamasya, Khaira

Januari yang celaka adalah bulan yang basah, Khaira
Beberapa butir masuk ke dalam kamarku
Membawa kabar kau telah pergi

Bertamasyalah Khaira, di sana Tuhan telah menunggumu
Jika kau telah bertemu Tuhan titipkan salam kami padaNya
Kami akan menyusul

Istirahatlah Khaira, Januari yang basah menjemputmu pulang
Kepangkuan Tuhan
Di sana kau berlibur panjang sembari menunggu kami datang
Kita bertemu di sana

Januari yang basah bulan kepergianmu, Khaira
Tuhan memanggilmu duluan
Penunggu kami belakangan
Selamat tamasya, Khaira.

Banda Aceh, 7 Januari 2014



Sajak Sore

-- kepada Rinai

Kukutip beberapa butir hujan yang singgah di halaman rumah
kujadikan sajak untukmu; semalam aku kalah

Di jendela kamar, aku mengintip butir-butir jatuh
kukutip butir hujan yang menjelma tawamu
lalu, aku pindahkan dalam sajak, untukmu; pemenang

Kukirim sajak ini ke dalam hatimu
sebab kau pinta kirim menurut hatiku
dan aku mengirimnya

Sore dibalut hujan sendu
dalam butir hinggap di daun-daun
di atap rumah
aku membisu

20 Desember 2013



Hamdani Chamsyah, penyair asal Aceh Barat Daya. Bergiat di Komunitas Jeuneurob dan Mahasiswa Gemasastrin FKIP Unsyiah angkatan 2009

*Sumber: Serambi Indonesia. Minggu, 9 Februari 2014
http://aceh.tribunnews.com/2014/02/09/malam-menunggu-tangis

0 komentar:

Posting Komentar