Karya Hamdani Chamsyah
Kelak akan tiba masanya
Kita menjadi pemuda yang patuh pada bantal dan keajaiban
Menanti mukjizat sembari mencatat rencana demi rencana
Sementara benih yang harap bulan lalu
masih tertinggal di lapik bantal berbau keringat
:pada mimpi yang tak selesai
Dan kita masih saja berencana?
Kita adalah orang-orang setia menunggu pemberian
Tanpa mencoba melakukan perubahan
Akhir bulan menjadi tempat mengutip rencana gagal yang belum
dikerjakan
Dan tak terkutip
Kelak rencana itu berserak lagi. Direncanakan dikutip lagi
Dan tak terkutip
Kelak bila bangun pagi hari
Tiba-tiba kita ingat dongeng tentang negeri dan para wali
Tentang istana aneh. Tentang segala yang terjadi
Tanpa bersemangat mengubah. Tanpa semangat bergerak
Lalu tidur lagi
Bantal-bantal busuk
Dan mukjizat-mukjizat kosong
Kita masih saja tertidur pulas dengan segala perencanaan
melompong
Kita masih mengharap dengan tangan kosong.
Sama sekali kita tidak pernah mencoba untuk bangun dari
tidur
Dan orang-orang melaju. Kita tertinggal di tempat serupa
Di meja batu. Di hadapan layar semu
Orang-orang telah menjelang mimpinya yang terang
Sementara kita masih lelap dan bermimpi memanjat bulan
Lalu meloncat ke bulan. Hingga akhir bulan
dengan sejumlah perencanaan
Kalender di dinding membusuk
Busuk dengan rencana hampa
Bantal tua berjamur
Dan kita masih dalam berencana
Orang-orang sudah berdiri di garis pencapaian
Kita masih tidur dan membiarkan tahun datang dan pergi
Dengan kepala penuh rencana gagal
Banda Aceh, 27 November
2013
Hamdani Chamsyah, Pegiat di Komunitas Jeuneurob dan tukang gali kubur.
0 komentar:
Posting Komentar