Oleh Makmur Dimila
“Afika,” kata Je pada Ari, meniru iklan bocah imut di tivi swasta. “Iyaaa,” sahut Ari. “Ada yang baru nih,” lanjut Je. “Apaaa?” tanya Ari. “PNA,” sebut Je. “Apa tu? Ga pernah degar deh,” timpal Ari, gayanya tak lagi seperti di iklan ‘Afika’.
Kalah dalam pemilihan kabinet Aceh-1, Irwandi Yusuf dan beberapa eks Gerakan Aceh Merdeka mendirikan partai lokal. Tapi namanya terkesan tidak lokal, yaitu Partai Nasional Aceh atau PNA.
Oleh pembaca sebuah suratkabar harian lokal, melaluis sms pembaca, mempeleseti filosofi lambang partai tersebut. Pada lambang diminta mnambahkan ikan dan kecap, melengkapi padi di kiri dan kanan serta bintang besar dan kecil.
Ikan dan kecap maksudnya, jika warga Aceh lapar, maka tak perlu susah-susah. Ambilkan saja bendera PNA, jadikan sebagai lauk, maka rakyat sejahtera. Kedengarannya “menghina”, tapi tampaknya ada betulnya juga jika melihat apa manfaat berdirinya partai tersebut. Patut dijamin, PNA takkan membantu kurangi angka kemiskinan di Aceh, melainkan memanaskan suhu politik.
“Kecuali itu,” kata Je pada kawannya, “PNA memang berlebihan dalam memberikan nama. Hal ini disampaikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Mereka bilang, penggunaan kata ‘nasional’ pada nama sebuah parlok di Aceh seolah-olah Aceh telah pisah dari NKRI.”
“Barangkali Irwandi cs meniru National Geografic, eh, Nasional Demokrat alias NasDem,” sela Ari, “merakyat gitu, he-he.” Ari sebut-sebut National Geografic mentang-mentang sudah berlangganan majalah itu. Iya, PNA sepertinya coba meniru jejak NasDem yang merangkul masyarakat kelas bawah.
Ada satu lagi partai lokal tumbuh paska pemilihan gubernur. Pada 1 Mei, Partai SIRA jilid II mendaftar ke Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Aceh. Saat dipimpin mantan wakil gubernur Muhammad Nazar di era referendum Aceh, partai itu kependekan dari Suara Independen Rakyat Aceh. Tapi yang ini, lain.. S I R A, Setia, Istiqomah, Reformis, dan Amanah. Meskipun mereka menyebutnya moto, namun itu tetap kepanjangan SIRA. Ha-ha. Ada-ada saja.[]
0 komentar:
Posting Komentar